LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK
ANALISIS
KATION
Disusun
Oleh :
Hanna
Nurhasanah
D1A140903
Farmasi-2b
UNIVERSITAS
AL-GHIFARI BANDUNG
MIPA/FARMASI
2015-2016
BAB
I
PRINSIP DAN TUJUAN PERCOBAAN
PRINSIP DAN TUJUAN PERCOBAAN
1. Tujuan
Percobaan
Mengidentifikasi
adanya kation pada suatu sampel dan membuat persamaan reaksi kimia yang
berdasarkan percobaan.
2. Prinsip
Percobaan
Berdasarkan
reaksi dengan zat pengidentifikasi yang dapat menimbulkan terjadinya perubahan
warna, endapan maupun nyala api yang spesifik.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
Kimia
Analisis kualitatif adalah suatu analisa yang digunakan untuk mengidentifikasi
suatu zat yang terdapat dalam suatu campuran atau zat tunggal dengan cara
melakukan reaksi spesifikasi untuk memastikan kation apa yang terdapat dalam
suatu unsur, maka harus dilakukan reaksiyang spesifik, dimana reaksi tersebut
bertujuan untuk memisahkan atau menggolongkan unsur-unsur yang ada, terutama jika zat dalam bentuk
campuran.
Analisis
kualtatif mengacu pada seperangkat prosedur laboratorium yang dapat digunakan
untuk memisahkan dan menguji adanya ion dalam larutan. Analisis ini berlaku
untuk kation dan anion, analisis ini dinamakan analisis kualitatif karena hanya
menentukan jenis ion yang ada dalam campuran.
Analisis
campuran kation kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam
golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan golongan kedalam subgolongan dan
komponen komponennya. Pemisahhan dalam golongan didasarkan atas perbedaan sifat
kimianya dengan cara menambahkan pereaksi yang dapat mengendapkan ion tertentu
dan memisahkannya dari ion ion lainnya.
Dalam melakukan analisis kualitatif
menggunakan seperangkat prosedur yang dinamakan bagan analisis kualitatif.
Pendekatan ya ng digunakan untuk memisahkan kation ke dalam goongannya adalah
melalui pengendapan. Hasil akhir dari suatu analisa suatu sampel adalah
penetapan ada atau tidakin ya masing-masing ion dalam bagan analisis kualitatif
(Petrucci, 1992: 352).
Dalam
analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur
kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapakan atau diubah dalam bentuk
suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang cocok.
Ion-ion logan pada golongan-golongan diendapakan satu persatu, endapan
dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring atau diputar dengan sentrifuge,
endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau dari filtrat dan
tiap-tiap logam yang mungkin ada harus dipisahkan. Kation-kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap
beberapa reagensia (Cokrosarjiwanto, 1977 : 14).
Untuk
tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima
golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Dengan
memakai apa yang disebut reagensia
golongan secara sistematik, dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan
kation, dan dapat juga memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih
lanjut.
Reagensia
golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum, adalah asam
klorida, hydrogen sulfide, ammonium sulfide,ammonium sulfide, dan ammonium
karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh kita
katakana, bahwa klasifikasi kation yang paling umum, didasarkan atas perbedaan
kelarutan dari klorida, sulfide, dan karbonat dari kation tersebut.
Analisis
campuran kation kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam
golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan golongan kedalam subgolongan dan
komponen komponennya. Pemisahhan dalam golongan didasarkan atas perbedaan sifat
kimianya dengan cara menambahkan pereaksi yang dapat mengendapkan ion tertentu
dan memisahkannya dari ion ion lainnya.
II.2 Macam-Macam alat
yang digunakan di laboratorium
1.
Gelas Ukur
2.
Erlenmeyer
3.
Kaca Arloji
4.
Labu Ukur
5.
Kawat Ose
6.
Pipet Tetes
7.
Pipet Ukur
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
III.1 Cara Kerja
A.
Analisis Kation Golongan 1
1.
dari sampel AgNO3
a. 0,5ml
AgNO3+ 0,5 ml HCl 0,1 N+beberapa tetes NH4OH larut+beberapa tetes HNO3 0,1N
b. 0,5
ml AgNO3+0,5ml NaOH 0,1 M
c. 0,5
ml AgNO3+0,5ml amoniak +beberapa tetes formalin
2.
Pb2+ dari sampel Pb(NO3)2
a. 0,5ml
Pb(NO3)2=HCl encer+1ml air panas lalu disimpan dalam wadah berisi air es
b. 0,5ml
Pb(NO3)2+KI 0,1 M
3.
Hg+ dari sampel Hg2(NO3)2
a. 0,5ml
Hg2(NO3)2+0,5ml 0,1M +0,5ml KI
b. Hg2(NO3)2+0,5ml
NaOH 0,1M
B.
Analisis Kation Golongan 2
1. CU2+
dari sampel CuSO4
a. 0,5ml
CuSO4+0,5ml HCl 0,1N +0,5ml Na2S 0,1M
b. 0,5ml
CuSO4+0,5ml K4[Fe(CN)6] 0,1 M
2. Hg2+
dari sampel HgCl2
a. 0,5ml
HgCl2+0,5ml KI
b. 0,5ml
HgCl2+0,5ml NaOH 0,1M
3. Bi3+
dari sampel Bi(NO3)2
a. 0,5ml
Bi(NO3)2+0,5mlKI 0,1M+0,5ML KI
b. 0,5ml
Bi(NO3)2+0,5ml formalin
C.
Analisis kation Golongan 3
1. Fe2+
dari sampel FeSO4
a. 0,5ml
FeSO4+0,5ml K4[Fe(CN)6] 0,1M
b. 0,5ml FeSO4+0,5ml NaOH 0,1M
2. Fe3+
dari sampel FeCl3
a. 0,5ml
FeCl3+0,5ml NH4SCN
b. 0,5ml
FeCl3+0,5ml NaOH 0,1M
3. Zn2+
dari sampel ZnSO4
a. O,5ml
ZnSO4+0,5ml NaOH
b. 0,5ml
ZnSO4+0,5ml K4[Fe(CN)6] 0,1M+0,1ml NaOH 0,1M
D.
Analisis Kation dari Golongan 4
1. Ba2+
dari sampel BaCl2
a.Celupkan kawat nikrom kedalam larutan
HCl pekat lalu masukan kawat nikrom ke dalam padatan sampel pada kaca arloji
hingga menempel pada ujung kawat kemudian masukan kawat nikrom ke dalam nyala api dan amati warna nyala yang
dipancarkan, jika perlu gunakan kaca kobalt.
2. Ca2+
dari sampel CaCl2
a. Celupkan
kawat nikrom ke dalam larutan HCl pekat lalu masukan kawat nikrom ke dalam
padatan sampel pada kacaarloji hingga menempel pada ujung kawat kemudian
masukan kawat nikrom ke dalam nyala api dan amati warna nyala yang dipancarkan,
jika perlu gunakan kaca kobalt.
E.
Analisis Kation Golongan 5
1. Na+
dari sampel NaCl
a. Celupkan
kawat nikrom kedalam larutan HCl pekat lalu masukan kawat nikrom kedalam
padatan sampel pada kaca arloji hingga menempel pada ujung kawat kemudian
masukan kawat nikrom ke dalam nyala api dan amati warna nyala api yang
dipancarkan.
2. K+
dari sampel KCl
b. Celupkan
kawat nikrom kedalam larutan HCl pekat lalu masukan kawat nikrom kedalam
padatan sampel pada kaca arloji hingga menempel pada ujung kawat kemudian
masukan kawat nikrom ke dalam nyala api dan amati warna nyala api yang
dipancarkan.
3. Mg2+
dari sampel MgCl2
a. Ke
dalam tabung reaksi masukan 0,5ml sampel kemudian tambahkan 0,5ml Titan Yellow
dan 0,5ml NaOH 0,1M dan amati perubahan yang terjadi.
III.2
Alat-alat yang Digunakan
1. Tabung Reaksi
2. Kawat Ose
3. Rak Tabung Reaksi
4. Kaca Arloji
5. Pipet Tetes
6. Gelas Kimia
III.3 Bahan yang
digunakan
1.
AgNO3 0,1 M
2.
HCl 0,1 N
3.
NH4OH
4.
NaOH 0,1 M
5.
Pb(NO3)2 O,1 M
6.
KI 0,1 M
7.
Hg2(NO3)2 0,1 M
8.
CuSO4 0,1 M
9.
Na2S 0,1M
10.
HgCl2 0,1M
11.
K4[Fe(CN)6] 0,1M
12.
FeSO4 0,1M
13.
Formalin
14.
FeCl3 0,1M
15.
NH4SCN 0,1M
16.
ZnSO4 0,1M
17.
BaCl2 0,1m
18.
HCl Pekat
19.
CaCl2 0,1M
20.
NaCl 0,1m
21.
KCl 0,1m
22.
MgCl2 0,1M
23.
Titan Yellow
BAB
IV
HASIL
PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Percobaan
A.
Analisis Kation Golongan 1
1.
dari sampel AgNO3
a. 0,5ml
AgNO3+ 0,5 ml HCl 0,1 N = endapan putih+beberapa tetes NH4OH=endapan
larut+beberapa tetes HNO3 0,1N=endapan putih
b. 0,5
ml AgNO3+0,5ml NaOH 0,1 M=endapan cokelat
c. 0,5
ml AgNO3+0,5ml amoniak=endapan putih+beberapa tetes formalin=endapan cermin
perak
2.
Pb2+ dari sampel Pb(NO3)2
a. 0,5ml
Pb(NO3)2=HCl encer+1ml air panas lalu disimpan dalam wadah berisi air es=-
b. 0,5ml
Pb(NO3)2+KI 0,1 M= Orange Pekat
3.
Hg+ dari sampel Hg2(NO3)2
a. 0,5ml
Hg2(NO3)2+0,5ml 0,1M=Cokelat keruh+0,5ml KI=kuning kecoklatan bening
b. Hg2(NO3)2+0,5ml
NaOH 0,1M= kuning pekat
B.
Analisis Kation Golongan 2
1.
CU2+ dari sampel CuSO4
a. 0,5ml
CuSO4+0,5ml HCl 0,1N=putih+0,5ml Na2S 0,1M=endapan turun kebawah
b. 0,5ml
CuSO4+0,5ml K4[Fe(CN)6] 0,1 M=cokelat kemerahan
2.
Hg2+ dari sampel HgCl2
a. 0,5ml
HgCl2+0,5ml KI=Cokelat tua
b. 0,5ml
HgCl2+0,5ml NaOH 0,1M=kuning pekat
3.
Bi3+ dari sampel Bi(NO3)2
a. 0,5ml
Bi(NO3)2+0,5mlKI 0,1M+0,5ML KI=Biru tua pekat
b. 0,5ml
Bi(NO3)2+0,5ml formalin=cokelat ada endapan hitam
C.
Analisis kation Golongan 3
1.
Fe2+ dari sampel FeSO4
a. 0,5ml
FeSO4+0,5ml K4[Fe(CN)6] 0,1M=Orange bening
b. 0,5ml
FeSO4+0,5ml NaOH 0,1M= Merah ati pekat
2.
Fe3+ dari sampel FeCl3
a. 0,5ml
FeCl3+0,5ml NH4SCN=kuning bening
b. 0,5ml
FeCl3+0,5ml NaOH 0,1M= Orange pekat ada lapisan yang berwarna beda
3.
Zn2+ dari sampel ZnSO4
a. O,5ml
ZnSO4+0,5ml NaOH=Bening
b. 0,5ml
ZnSO4+0,5ml K4[Fe(CN)6] 0,1M+0,1ml NaOH 0,1M=Bening
D.
Analisis Kation dari Golongan 4
1.
Ba2+ dari sampel BaCl2
a. Apinya
berwarna biru
2.
Ca2+ dari sampel CaCl2
a. Apinya
berwarna biru muda dan merah jambu
3.
Analisis Kation Golongan 5
4. Na+
dari sampel NaCl
a. Seperti
biru dan ungu muda
5. K+
dari sampel KCl
a. Api berwarna biru muda
6. Mg2+
dari sampel MgCl2
a. Api
berwarna biru tua
IV.2 Pembahasan
Analisis
campuran kation kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam
golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan golongan kedalam subgolongan dan
komponen komponennya. Pemisahhan dalam golongan didasarkan atas perbedaan sifat
kimianya dengan cara menambahkan pereaksi yang dapat mengendapkan ion tertentu
dan memisahkannya dari ion ion lainnya.
Pada
praktikum Analisis Kation kali ini, ketika sampel di campur dengan reagen warna
dari sampel akan berubah karena telah dicampur dengan reagen. Ada pula yang
hanya menghasilkan endapan dan tidak menghasilkan warna yang begitu mencolok
ketika di tambahkan reagen.
Dari
percobaan Analisis kation yang dilakukan, membuktikan bahwa memang Analisis
kation adalah Analisis Kualitatif dimana kita hanya melihat perubahan yang
terjadi pada warna ketika sampel di campur dengan reagen. Tidak ada perhitungan
yang dilakukan, karena perhitungan hanya dilakukan di Analisis Kuantitatif.
BAB
V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Analisis
Kation adalah Analisis yang termasuk Analisis Kualitatif karena hanya
mereaksikan sampel dengan reagen untuk melihat perubahan yang terjadi jika
sampel dan reagen tersebut dicampurkan. Dan dalam analisis kation juga dapat
menghasilkan endapan ketika suatu sampel direaksikan dengan suatu
reagen,tergantung dari jenis reagen yang digunakan.
V.2 Daftar Pustaka
5. VOGEL (Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan SemiMikro)
Bagian 1