LAPORAN KIMIA ANALITIK
ANALISIS ANION
Disusun
Oleh :
Hanna
Nurhasanah ( D1A140903 )
Partner
:
Gregorius
N Hiwin
Yosepha
UNIVERSITAS
AL-GHIFARI BANDUNG
MIPA/FARMASI
2015-2016
BAB I
PRINSIP DAN TUJUAN PERCOBAAN
1. Prinsip
Percobaan : Berdasarkan reaksi dengan zat pengidentifikasi yang dapat
menimbulkan terjadinya perubahan warna, endapan maupun nyala api yang spesifik.
2. Tujuan
Percobaan : Mengidentifikasi adanya anion pada suatu sampel dan membuat
persamaan reaksi kimia yang berdasarkan percobaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
Dalam analisa kualitatif ada 2 macam uji yaitu reaksi kering
dan basah. Reaksi kering dapat ditetapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah
digunakan untuk zat dalam larutan.
Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan dapat digunakan
untuk analisis semimikro dengan hanya identifikasi kecil. Uji ini benar-benar
memberikan informasi yang bermanfaat dalam waktu yang singkat. Teknik yang
berbeda digunakan untuk reaksi basah dalam analisis makro, semimikro, mikro (
Vogel,1985 ).
Kelarutan zat adalah jumlahnya jika dilarutkan pada pelarut
yang di ketahui beratnya dan zat tersebut mempunyai kesetimbangan dengan
pelarut itu. Larutan lewat jenuh adalah larutan dengan konsentrasi zat terlarut
lebih besar dibanding dalam keadaan setimbang pada suhu tertentu. Kelarutan
bertambah dengan bertambahnya temperatur. Pengendapan dilakukan dengan larutan
encer yang ditambahkan pereaksi perlahan-lahan dengan pengadukan yang teratur.
Endapan terbentuk dengan larutan itu menjadi terlalu jenuh
dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan endapan sama dengan konsentrasi molar
dari larutan jenuhnya ( Vogel,1985 ).
Larutan jenuh suatu garam yang juga mengandung garam
tersebut yang tak larut, dengan kelebihan merupakan suatu sistem
kesetimbangan terhadap hukum massa dapat diberlakukan, misalnya: jika
endapan perak klorida ada dalam kesetimbangan dengan larutan jenuhnya,
maka kesetimbangan yang terjadi:
Anion
merupakan ion bermuatan negatif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa pendahuluan
yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi
pemeriksaan orgaleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan analisa basah adalah
analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi
pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan filtrasi atau penyaringan,
dan pencucian endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu
misal CO32- dan SO32- , dan NO3-, dan lain-lain.
Analisa
anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel.
Sedangkan analisa kualitatif untuk mengetahui jenis unsur atau ion yang
terdapat dalam suatu sampel. Penggolongan kation atau anion dilakukan untuk
memudahkan analisa kualitatif anorganik. Dalam hal ini untuk memudahkan mencari
pereaksi untuk mengidentifikasikannya, karena kation suatu golongan tidak
diketahui dalam suatu campuran, maka dapat dianalisis dengan mudah degan cara
menambahkan reaksi dengan kondisi tertentu, sehingga dapat terpisah pada tiap
golongan.
Pemisahan
anion-anion ke dalam golongan utama tergantung pada kelarutan garam pelarutnya.
Garam kalsium, garam barium, garam zink ini hanya boleh dianggap berguna untuk
memberi identifikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema
identifiasi anion bukanlah skema yang baku, karena satu anion termasuk dalam
lebih dari satu subgolongan.
Umumnya anion dibagi ke
dalam tiga golongan, yaitu :
1. Golongan Sulfat : SO42-, SO32-, PO42-, Cr2O4-, BO2-, CO32-, C2O42-, AsO43-.
2. Golongan Halida : Cl-, Br-, I-, S2-.
3. Golongan Nitrat : NO3-, NO2-, C2H3O2- (Svehla, 1985).
1. Golongan Sulfat : SO42-, SO32-, PO42-, Cr2O4-, BO2-, CO32-, C2O42-, AsO43-.
2. Golongan Halida : Cl-, Br-, I-, S2-.
3. Golongan Nitrat : NO3-, NO2-, C2H3O2- (Svehla, 1985).
beberapa kelarutan garam-garam
dan anion-anion dengan di identifikasi sebagai berikut:
1. ion klorida (Cl-)
garan-garam yang mengandung ion klorida umumnya larut dalam larut dalam air dan asam kuat encer, kecuali AgCl (berwarna putih). Hg2Cl2 ( berwarna putih) dan PbCl2 (berwarna putih), khusus PbCl2 mudah larut dalam air panas. sedangkan AgCl larut dalam amonia encer.
2. ion bromida (Br-)
garam-garam yang mengandung ion bromida kebanyakan mudah larut dalam air dan asam kuat encer. kecuali AgBr (berwarna kuning ), HgBr2 (berwarna putih) dan PbBr2 (berwarna putih) khusus PbBr2 mudah larut dalam air panas.
1. ion klorida (Cl-)
garan-garam yang mengandung ion klorida umumnya larut dalam larut dalam air dan asam kuat encer, kecuali AgCl (berwarna putih). Hg2Cl2 ( berwarna putih) dan PbCl2 (berwarna putih), khusus PbCl2 mudah larut dalam air panas. sedangkan AgCl larut dalam amonia encer.
2. ion bromida (Br-)
garam-garam yang mengandung ion bromida kebanyakan mudah larut dalam air dan asam kuat encer. kecuali AgBr (berwarna kuning ), HgBr2 (berwarna putih) dan PbBr2 (berwarna putih) khusus PbBr2 mudah larut dalam air panas.
3. ion iodida (I-)
garam- garam yang mengandung ion iodida umunya larut dalam air dan asam kuat encer, kecuali AgI (berwarna kuningg muda ), Hg2I2 ( berwarna kuning) PbI2 ( berwarna kuning) dan HgI2 (berwarna merah). khusus PbI2 larut dalam air panas.
4. ion sulfat (SO4 2-)
garam-garam yang mengandung ion sulfat umunya larut dalam air dan asam kuat encer kecuali CaSO4, SrSO4, BaSO4, dan PbSO4 dengan semuanya berwarna putih. dalam larutan BaCl2 membentuk endapan putih. BaSO4 yang larut dalam HCl encer panas, asam nitrat encer, larut dalam HCl pekat panas.
5. ion Sulfit (SO3 2-)
garam-garam yang mengandung ion sulfit umunya sukar larut dalam air kecuali garam yang berpasangan dengan kation Na+, K+, dan NH+ endapan dengan berbentuk berwarna putih.
6. ion nitrat (NO3-)
garam-garam yang mengandung ion nitrat semuanya mudah larut dalam asam kuat encer. identifikaasi dapat dilakukan dengan tes cincin coklat.
7. ion nitrat (NO2-)
garam-garam yang menagndung ion nitrit. semuanya larut dalam air kecuali perak nitrit yang sedikit larut dalam air.
II.2
Macam-Macam alat yang digunakan di laboratorium
1. Gelas
Ukur
2. Erlenmeyer
3. Kaca
Arloji
4. Labu
Ukur
5. Kawat
Ose
6. Pipet
Tetes
7. Pipet
Ukur
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
III.1 Cara Kerja
A.
Analisis Anion Golongan 1
1.
CO32+ dari sampel
Na2CO3
0,5 ml
Na2CO3+0,5 ml HgCl2 0,1M
2. Cn- dari
sampel KCN
0,5 ml KCN+kertas
lakmus+beberapa ml KOH 0,1M+1 butir FeSO4+beberapa tetes HCL pekat.
3. SCN-
dari sampel NH4SCN
0,5ml NH4SCN+0,5ml Agno3+0,5ml NH4OH+HNO3
4. NO2-
dari sampel NaNO2
0,5ml NaNO2+0,5ml FeSO4=terbentuk cincin cokelat
5.
BO32- dari sampel
H3Bo3
Seujung
spatel H3Bo3+beberapa tetes H2SO4+2ml methanol lalu dibakar
6.
SO42-
dari sampel Na2SO4
0,5ml NaSO4+0,5ml
BaCl2+HCl
7. SO32- dari
sampel Na2SO3
0,5ml NaSO3+0,5ml BaCl2+HCl segera
B. Analisis
Anion Golongan 2
1.
Cl- dari sampel NaCl
0,5ml NaCl+0,5ml AgNO3+0,5ml NH4OH+0,5ml HNO3
2. br- dari
sampel KBr
0,5ml KBr+0,5ml
AgNO3
3. I dari sampel KI
0,5ml KI+0,5ml
HgCl2+0,5ml KI
4.
CH3COOH dari sampel CH3COONa
0,5ml CH3COONa+5
tetes H2SO4 pekat+0,5ml menthol lalu
hirup bau nya
5. NO3-
dari sampel NaNO3
0,5ml NaNO3+0,5ml
FeSO4+beberapa tetes H2SO4 pekat
III.2
Alat-alat yang digunakan
1. 1
set alat tabung reaksi dan rak tabung
2. Kaca
arloji
3. Cawan
porselen
III.3
Bahan yang digunakan :
1. NaCl
2. AgNo3
3. NH4OH
4. HNO3
5. KBr
6. HgCl2
7. KI
8. NaCO3
9. KCN
10. KOH
11. FeSO4
12. H2SO4
pekat
13. NaNO2
14. H3BO3
15. Methanol
16. Na2SO4
17. NH4SCN
18. NaNO3
19. FeSO4
BAB
IV
HASIL
PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
IV.1
Hasil Percobaan
A. Analisis
Anion Golongan1
1.
0,5 ml Na2CO3+0,5 ml HgCl2 0,1M= warna
cokelat
2.
0,5 ml KCN+kertas lakmus+beberapa ml KOH
0,1M+1 butir FeSO4+beberapa tetes
HCL pekat = berwarna hijau kebiruan
3.
0,5ml NH4SCN+0,5ml Agno3+0,5ml
NH4OH+HNO3 = endapan putih ada titik-titik cokelat
4.
0,5ml NaNO2+0,5ml FeSO4=terbentuk cincin
cokelat
5. Seujung
spatel H3Bo3+beberapa tetes H2SO4+2ml methanol lalu dibakar = api berwarna
hijau
6.
0,5ml NaSO4+0,5ml BaCl2+HCl = endapan
putih
7.
0,5ml NaSO3+0,5ml BaCl2+HCl segera =
putih agak kecokelatan
B. Analisis
Anion Golongan 2
1.
0,5ml NaCl+0,5ml AgNO3+0,5ml NH4OH+0,5ml
HNO3 = warna keruh
2.
0,5ml KBr+0,5ml AgNO3 = warna putih susu
3.
0,5ml KI+0,5ml HgCl2+0,5ml KI =
menghasilkan warna orange ditambah KI menjadi putih kembali
4.
0,5ml CH3COONa+5 tetes H2SO4 pekat+0,5ml
menthol lalu hirup bau nya = bau mint
5. 0,5ml
NaNO3+0,5ml FeSO4+beberapa tetes H2SO4 pekat = menghasilkan warna bening
cokelat
IV.2
Pembahasan
Pada praktikum
kali ini, analisis anion dibagi menjadi dua yaitu analisis anion golongan
pertama dan analisis anion golongan dua.
Pada analisis anion golongansatu, bahan yang ditambah rata-rata lebih
dari satu dan ada pula yang menggunakan serbuk dari bahan yang digunakan untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada percobaan tersebut. Sedangkan pada
percobaan analisis anion golongan dua, rata-rata zat yang ditambahkan hanya
satu.
Dalam
Vogel, dibahas 2 bagian diantaranya :
·
KELAS A
a.
Gas dilepaskan dengan asam klorida encer
atau asam sulfat encer: karbonat, hydrogen karbonat (bikarbonat), sulfit,
tiosulfat, sulfide, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.
b.
Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam
sulfat pekat.
·
KELAS B
a.
Reaksi pengendapan
Sulfat,
peroksisulfat,* fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat,
silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoate, dan suksinat.
b.
Oksidasi dan reduksi dalam larutan.
Berdasarkan
penjelasan diatas, dapat di kategorikan bahwa analisis anion golongan satu
merupakan analisis anion kelas B karena pada analisis golongan satu terdapat
reaksi pengendapan pada saat praktikum. Sedangakn analisis anion golongan 2
termasuk kedalam analisis anion kelas a karena pada analisis anion golongan dua
terdapat reaksi yang harus dihirup baunya.
BAB
V
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
Anion merupakan
ion bermuatan negative. Analisa anion adalah analisa yang bertujuan untuk
menganalisa adanya ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif untuk
mengetahui jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Penggolongan
kation atau anion dilakukan untuk memudahkan analisa kualitatif anorganik.
Dalam hal ini untuk memudahkan mencari pereaksi untuk mengidentifikasikannya,
karena kation suatu golongan tidak diketahui dalam suatu campuran, maka dapat
dianalisis dengan mudah degan cara menambahkan reaksi dengan kondisi tertentu,
sehingga dapat terpisah pada tiap golongan.
V.2
Daftar Pustaka
1.
Modul Praktikum Kimia Analitik
2.
VOGEL BAGIAN II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar